BUNGA-BUNGA MUDA KREATIF DI GEDUNG KESENIAN SOLO

“Bunga-bunga muda yang bertaburan itu kian mewangi mengisi sisa-sisa sudut ruang gedung bersejarah kota Solo”

Oleh : Henry (ryu)

Solo, 2 Agustus 2010


Malam yang gelap, bahkan pekat, hanya suara kodok yang terdengar di danau itu. Air di danau itupun terlihat tenang yang di sekelilingnya di teduhi oleh pohon yang berusia puluhan tahun. Bangunan di sekitarnya pun usianya tidak jauh dari pohon-pohon itu. Suasananya sungguh sepi, gedung, pohon dan kodok lintas generasi masih tetap eksis di jaman ini. Udara dinginnya malam pun mencoba menggugurkan daun dari pohon yang masih berusaha untuk memberi keteduhan. Terlihat jalan-jalan yang aspalnya telah terkelupas, seperti terluka. Pagar-pagar dan gapura dengan tulisan yang telah termakan usia masih melekat cukup kuat.

Namun tidak bagi mereka anak-anak muda yang kreatif dan penuh dengan semangat cinta budaya. Mereka yang sebagian besar anak muda sedang berusaha untuk menghidupkan kembali pekatnya malam dengan karya. Mungkin bagi usia yang lainnya, malam itu menjadi penghantar tidur hingga terlelap dalam buaian mimpi saja. Akan tetapi bagi anak-anak muda kreatif, malam itu menjadi inspirasi untuk berkarya. Mereka kini berada di sebuah bangunan tua yang lama telah mati suri. Bangunan itu adalah gedung Solo Theater yang kini sebagai Gedung Kesenian Solo (GKS). Mereka perlahan tapi pasti sedang berusaha mengembalikan geliat kehidupan masa lalu Solo di gedung ini. Karena mereka tahu bahwa dulunya gedung ini memiliki sejarah yang bernilai bagi kota dan warga Solo. Oleh karena itu, anak2 muda itu ingin sejarah itu terulang di masa kini. Mereka tidak ingin terlelap dalam jaman kelupaan. Continue reading “BUNGA-BUNGA MUDA KREATIF DI GEDUNG KESENIAN SOLO”